Senin, 24 November 2014

KOMPETISI



I.PENGERTIAN KOMPETISI

Kompetisi adalah interakksi antar individu yang muncul akibat kesamaan kebutuhan akan sumberdaya yang bersifat terbatas, sehingga membatasi kemampuan bertahan (survival), pertumbuhan dan reproduksi individu penyaing (Begon et al .1990), sedangkan Molles (2002) kompettisi didefinisikan sebagai interaksi antar individu yang berakibat pada pengurangan kemampuan hidup mereka. Kompetisi dapat terjadi antar individu (intraspesifik) dan antar individu pada satu spesies yang sama atau interspesifik. Kompetisi dapat didefenisikan sebagai salah satu bentuk interaksi antar tumbuhan yang saling memperebutkan sumber daya alam yang tersedia terbatas pada lahan dan waktu sama yang menimbulkan dampak negatif terhadap pertumbuhan dan hasil salah satu jenis tumbuhan atau lebih. Sumber daya alam tersebut, contohnya air, hara, cahaya, CO2, dan ruang tumbuh (Kastono,2005).

Definisi kompetisi sebagai interaksi antara dua atau banyak individu apabila (1) suplai sumber yang diperlukan terbatas, dalam hubungannya dengan permintaan organisme atau (2) kualitas sumber bervariasi dan permintaan terhadap sumber yang berkualitas tinggi lebih banyak.organisme mungkin bersaing jika masing-masing berusaha untuk mencapai sumber yang paling baik di sepanjang gradien kualitas atau apabila dua individu mencoba menempati tempat yang sama secara simultan. Sumber yang dipersaingkan oleh individu adalah untuk hidup dan bereproduksi, contohnya makanan, oksigen, dan cahaya (Noughton,1990).

Secara teoritis ,apabila dalam suatu populasi yang terdiri dari dua spesies , maka akan terjadi interaksi diantara keduanya. Bentuk interaksi tersebut dapat bermacam-macam,salah satunya adalah kompetisi. Kompetisi dalam arti yang luas ditujukan pada interaksi antara dua organisme yang memperebutkan sesuatu yang sama. Kompetisi antar spesies merupakan suatu interaksi antar dua atau lebih populasi spesies yang mempengaruhi pertumbuhannya dan hidupnya secar merugikan.Bentuk dari kompetisi dapat bermacam-macam. Kecenderungan dalam kompetisi menimbulkan adanya pemisahan secara ekologi , spesies yang berdekatan atau yang serupa dan hal tersebut di kenal sebagai azaz pengecualian kompetitif ( competitive exclusion principles ) .Kompetisi dalam suatu komunitas dibagi menjadi dua , yaitu kompetisi sumber daya (resources competition atau scramble atau exploitative competition ), yaitu kompetisi dalam memanfaatkan secara bersama-sama sumber daya yang terbatas Inferensi (inference competition atau contest competition), yaitu usaha pencarian sumber daya yang menyebabkan kerugian pada individu lain, meskipun sumber daya tersebut tersedia secara tidak terbatas. Biasanya proses ini diiringai dengan pengeluaran senyawa kimia (allelochemical) yang berpengaruh negatif pada individu lain.

Persaingan terjadi ketika organisme baik dari spesies yang sama maupun dari spesies yang berbeda menggunakan sumber daya alam. Di dalam menggunakan sumber daya alam, tiap-tiap organisme yang bersaing akan memperebutkan sesuatu yang diperlukan untuk hidup dan pertumbuhannya. Menurut Gopal dan Bhardwaj (1979), persaingan yang dilakukan organisme-organisme dapat memperebutkan kebutuhan ruang (tempat), makanan, unsure hara, air, sinar, udara, agen penyerbukan, agen dispersal, atau factor-faktor ekologi lainnya sebagai sumber daya yang dibutuhkan oleh tiap-tiap organisme untuk hidup dan pertumbuhannya. (Indriyanto,2006).

II.KOMPETISI INTRASPESIFIK

Kompetisi intraspesifik adalah kompetisi individu-individu dari spesies yang sama(satu spesies).Kompetisi intraspesifik disebut juga interaksi antara individu suatu jenis makhluk hidup yang sama yang dapat mengakibatkan kematian atau berkurangnya kemampuan untuk bertahan hidup untuk satu atau beberapa individu.

Persaingan terjadi ketika organisme baik dari spesies yang sama maupun dari spesies yang berbeda menggunakan sumber daya alam.Di dalam menggunakan sumber daya alam, tiap-tiap organisme yang bersaing akan memperebutkan sesuatu yang diperlukan untuk hidup dan pertumbuhannya.Menurut Gopal dan Bhardwaj (1979), persaingan yang dilakukan organisme-organisme dapat memperebutkan kebutuhan ruang (tempat),makanan, unsure hara, air, sinar, udara, agen penyerbukan, agen dispersal, atau factor-faktor ekologi lainnya sebagai sumber daya yang dibutuhkan oleh tiap-tiap organisme untuk hidup dan pertumbuhannya (Indriyanto,2006).

Harter (1961), mengatakan bahwa persaingan intraspesifik di gunakan untuk menggambarkan adanya persaingan antar individu-individu tanaman yang sejenis.Persaingan intraspesifik terdiri atas : 

1 Persaingan aktivitas

2 Persaingan sumber daya alam.

III.KOMPETISI INTERSPESIFIK

Kompetisi interspesifik adalah kompetisi yang terjadi antara spesies yang berbeda. Contoh antara kambing dengan sapi.Kompetisi ini juga dapat terjadi jika pada suatu mikrohabitat terdapat dua spesies yang sama dan memiliki guild yang sama pula .Jika hal seperti itu terjadi maka kedua spesies ini akan melangsungkan kompetisi untuk memperebutkan relung yang mereka tempati.Hanya terdapat satu spesies yang menempati suatu relung.Spesies yang mampu bersaing dan memenangkan kompetisilah yang akan tetap tinggal direlung tersebut.

RELUNG



Istilah relung (nische) pertama kali dikemukakan oleh Joseph Grinnell pada tahun 1917. Menurut Grinner, relung merupakan bagian dari habitat yang disebut dengan mikrohabitat. Dengan pandangan seperti ini, Grinnell mengatakan bahwa setiap relung hanya dihuni oleh satu spesies. Pandangan relung yang dikemukakan oleh Grinnell inilah yang disebut dengan relung habitat. Contoh, jika kita mengatakan relung habitat dari kalajengking, maka kita akan menjelaskan mikrohabitat kalajengking tersebut. Dengan demikian kitaharus menjelaskan pada suhu dan kelembaban berapa kalajengking hidup, apakah dia tahan terhadap cahaya atau tidak, apakah dia hidup di tanah dalam lubang, atau di pohon, dan sebagainya. 

Maksud dari fungsi dan peranan ini adalah kedudukan suatu spesies dalam komunitas dalam kaitannya dengan peristiwa makan memakan dan pola-pola interaksi yang lain.Inilah yang yang disebut dengan relung trophik. Sebagai contoh kalau kita menyatakan relung trophik dari katak sawah, maka kita harus menjelaskan bahwa katak itu makan apa dan dimakan oleh siapa, apakah dia herbivora, karnivora, atau omnivora, apakah dia bersifat competitor bagi yang lain atau tidak. 

Sebuah spesies Niche ‘harus spesifik untuk spesies tersebut, tidak ada dua spesies dapat mengisi niche yang sama.Mereka dapat memiliki relung yang sangat mirip,yang dapat tumpang tindih, tetapi harus ada perbedaan yang jelas antara dua niche. Ketika tanaman dan hewan diperkenalkan, baik sengaja atau karena kecelakaan, ke sebuah lingkungan baru, mereka dapat menempati niche yang ada organisme asli. Kadang-kadang spesies baru keluar-bersaing dengan spesies yang asli, dan spesies asli mungkin punah. Mereka kemudian dapat menjadi hama yang serius. Misalnya, kudzu, pohon anggur Jepang, ditanam di bagian tenggara Amerika Serikat pada 1870-an untuk membantu mengendalikan erosi. Kudzu tidak memiliki predator alami, sehingga mampu bersaing di luar spesies asli dari pohon anggur dan mengambil alih niche mereka. Makin besar kesamaan relung dari organisme-organisme yang hidup bersama dalam satu habitat, maka makin intensif persaingannya 

Relung multidimensi merupakan gabungan dari relung habitat dan relung trophik. Sebagai contoh, kalau menyatakan relung multidimensi dari tikus sawah, berarti kita menjelaskan tentang mikrohabitatnya dan sekaligus menjelaskan tentang apa makanannya dan siapa predatornya,

HABITAT

1.      Pengertian Habitat
     Habitat adalah tempat tinggal berbagai jenis organisme hidup melaksanakan kehidupannya. Dalam ekosistem yang menjadi habitatnya ada bermacam-macam, seperti perairan, daratan, hutan atau sawah. Istilah habitat dapat berarti juga sebagai tempat tinggal atau tempat menghuni seluruh populasi atau komunitas makhluk hidup dalam ekosistem.
2.       Macam Habitat
      Habitat adalah tempat tinggal berbagai jenis organism hidup melaksanakan kehidupannya. Dalam ekosistem yang menjadi habitatnya ada bermacam-macam, seperti perairan, daratan, hutan atau sawah. Istilah habitat dapat berarti juga sebgai tempat tinggal atau tempat menghuni seluruh populasi atau komunitas makhluk hidup dalam ekosistem. 
     Secara garis besar, dikenal empat tipe habitat utama yaitu daratan, perairan tawar, perairan payau, dan estuaria serta perairan bahari/laut. Masing-masing kategori utama itu dapat dipilah-pilahkan lagi tergantung corak kepentingannya mengenai aspek yang ingin diketahui.
Berdasarkan variasi habitat menurut waktu dapat dikenal 4 macam habitat yaitu :
  •  Habitat yang konstan, yaitu habitat yang kondisinya terus-mnerus relatif baik atau kurang baik.
  • Habitat yang bersifat memusim, yaitu habitat yang kondisinya secara relative teratur secara berganti-ganti antara baik dan kurang baik.
  •  Habitat yang tidak menentu, yaitu habitat yang mengalami suatu periode dengan kondisi yang lamanya juga bervariasi sehingga kondisinya tidak dapat diramalkan.
  • Habitat yang ephemeral, yaitu suatu habitat yang mengalami perioda kondisi baik yang berlangsung relative singkat, diikuti oleh suatu perioda dengan kondisi yang berlangsung relative lama sekali.

Berdasarkan variasi kondisi habitat menurut ruang, habitat dapat diklasifikasikan menjadi 3 macam :
  • Habitat yang bersinambung, yaitu apabila suatu habitat mengandung area dengan kondisi baik yang luas sekali yang dapat dijelajahi populasi penghuninya.
  • Habitat yang terputus-putus, yaitu suatu habitat yang mengandung area dengan kondisi baik, letaknya berselang-seling dengan area berkondisi kurang baik . 
  • Habitat yang terisolasi, yaitu suatu habitat yang mengandung area berkondisi baik yang terbatas luasnya dan letaknya terpisah jauh dari area berkondisi baik.

Berdasarkan ukuran dan bentuknya, menggunakan skala geografi, menurut Hugget (2003) habitat dibagi menjadi :
  • Microhabitat : mengacu pada kondisi habitat terkecil dimana masih terjadi interaksi antar organism dengan lingkungannya. Luas microhabitat beberapa cm persegi hingga beberapa meter suatu area.
  • Mesohabitat : suatu kondisi habitat yang ukurannya lebih besar daripada microhabitat dan lebih kecil dari makrohabitat. Ukuran mesohabitat sekitar 10.000 km
  •  Macrohabitat : lebih cenderung mengarah pada kondisi luasan yang sangat besar (seperti habitat perairan dan lainnya), dimana luas areanya sekitar 1.000.000 km.
  •  Megahabitat : terdiri dari benua

  

Kamis, 20 November 2014

DISTRIBUSI INDIVIDU DALAM POPULASI

Populasi adalah sekelompok organisme dari spesies yang sama yang menempati suatu ruang tertentu dan mampu melakukan pertukaran informasi genetiknya.Penyebaran populasi merupakan pergerakan individu ke dalam atau keluar dari populasi. Individu dapat berupa larva, spora, biji dari tumbuhan, dan hewan serta manusia. Penyebaran populasi dapat disebabkan karena dorongan mencari makanan, menghindarkan diri dari predator, pengaruh iklim, terbawa air atau angin,prilaku kawin dan faktor fisik lainnya (Umar, 2013).

Perubahan-perubahan dalam jenis habitat juga dapat menyebabkan perubahan-perubahan dalam pola penyebaran, dan dalam habitat yang sama, spesies-spesies yang berada biasanya memperlihatkan perbedaan pola penyebaran(Heddy, 1986).Distribusi dalam populasi secara umum dapat dibedakan atas tiga pola,yaitu:
1.Teratur(Seragam,Unity)
Penyebaran secara teratur (regular dispersion) dengan individu – individu yang kurang lebih berjarak sama satu dengan yang lain, jarang terdapat di alam, tetapi umumnya di dalam suatu ekosistem yang dikelola, dan disini tanaman atau pohon memang sengaja datur seperti itu yaitu jarak yang sama untuk menghasilkan produk yang optimal.Sebaran seperti ini di tunjukkan dengan Varian (S2) lebih kecil dari rata-rata(x).
                                                  
                                                 gambar pola persebaran seragam

2. Penyebaran acak (random dispersion)
Penyebaran acak (random dispersion) juga sangat jarang terjadi dialam. Penyebaran semacam ini biasanya terjadi apabila factor lingkunganya sangat seragam unuk seluruh daerah dimana populasi berada, selain itu tidak ada sifat – sifat untuk berkelompok dai organisme tersebut,, dalam tumbuhan ada bentuk – bentuk organ tertentu yang menunjang untuk terjadinya pengelompokan tumbuhan. Sebaran seperti ini di tunjukkan dengan Varian (S2) yang sama dengan rata-rata(x).

                                                    
                                                    gambar pola persebaran acak
3. Mengelompok (Clumped,Teragregasi)
Penyebaran secara berkelompok (clumped dispersion) dengan individu – individu yang bergerombol dalam kelompok – kelompok adalah yang paling umum terdapat dialam, terutama untuk hewan . Sebaran seperti ini di tunjukkan dengan Varian (S2) yang lebih besar dari rata-rata(x).
                                                   
                                              gambar pola penyebaran mengelompok
dimana rumus dari varian adalah S2=nΣx2-( Σx)2/n(n-1)
Dimana ,S=varians;x=jumlah individu pada spesie;n=jumlah cuplikan.

Pola persebaran acak adalah pola yang paling jarang ditemukan karena di alam sulit didapatkan lingkungan yang homongen.Sedangkan pola yang paling banyak ditemukan adalah pola persebaran mengelompok karena keadaan lingkungan di alam umumnya heterogen.



Rabu, 19 November 2014

FAUNA TANAH


Fauna tanah adalah hewan yang hidup di tanah, baik yang hidup di permukaan tanah maupun yang terdapat di dalam tanah (Suin, 1997). Proses dekomposisi dalam tanah tidak akan mampu berjalan cepat bila tidak ditunjang oleh kegiatan makrofauna tanah. Makrofauna tanah adalah fauna tanah yang masih bias dilhat dengan mata telanjang, seperti cacing, kelabang, kecoa dan semut. Secara garis besar proses perombakan berlangsung sebagai berikut : Pertama-tama perombak yang besar atau makrofauna meremah-remah substansi organic mati pada habitat. Kemudian materi ini akan melalui usus dan akhirnya menghasilkan butiran-butiran feses. Butiran-butiran tersebut dapat dimakan oleh mesofauna dan atau makrofauna pemakan kotoran seperti cacing tanah yang hasil akhirnya akan dikeluarkan dalam bentuk feses pula. Materi terakhir ini akan dirombak oleh mikroorganisme terutama bakteri untuk diuraikan lebih lanjut. Penguraian akan menjadi lebih sempurna apabila hasil ekskresi fauna ini dihancurkan dan diuraikan lebih lanjut oleh mikroorganisme terutamabakteri hingga sampai pada proses mineralisasi. Melalui proses tersebut, mikroorganisme yang telah mati akan menghasilkan garam-garam mineral yang akan digunakan oleh tumbuh-tumbuhan lagi. Dengan melihat proses aliran energy dapat dikatakan bahwa tanpa adanya keberadaan mesofauna tanah, proses perombakan materi (dekomposisi) tidak akan dapat berjalan dengan baik (Rahmawaty, 2000).
Pengelompokan terhadap fauna tanah sangat beragam, mulai dari Protozoa, Rotifera, Nematoda, Annelida, Mollusca, Arthropoda, hingga Vertebrata. Fauna tanah dapat dikelompokkan atas dasar ukuran tubuhnya, kehadirannya di tanah, habitat yang dipilihnya dan kegiatan makannya. Berdasarkan kehadirannya, fauna tanah dibagi atas kelompok transien, temporer, periodik dan  permanen. Berdasarkan habitatnya fauna tanah digolongkan menjadi golongan epigeon, hemiedafon dan eudafon. Fauna epigeon hidup pada lapisan tumbuh-tumbuhan di permukaan tanah, hemiedafon pada lapisan organik tanah, dan yang eudafon hidup pada tanah lapisan mineral. Berdasarkan kegiatan makannya fauna tanah ada yang bersifat herbivora, saprovora, fungifora dan predator (Suin 1997).
Sedangkan fauna tanah berdasarkan ukuran tubuhnya menurut Wallwork (1970), dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu; mikrofauna (20 µ – 200 µ), mesofauna (200 µ – 1 cm) dan makrofauna (lebih dari 1  cm). Menurut Suhardjono dan Adisoemarto (1997), berdasarkan ukuran tubuh fauna tanah dikelompokkan menjadi: (1). mikrofauna adalah kelompok binatang yang berukuran tubuh < 0.15 mm, seperti: Protozoa dan stadium pradewasa beberapa kelompok lain misalnya Nematoda, (2). Mesofauna adalah kelompok yang berukuran tubuh 0.16 – 10.4  mm dan merupakan kelompok terbesar dibanding kedua kelompok lainnya, seperti:  Insekta, Arachnida, Diplopoda, Chilopoda, Nematoda, Mollusca, dan bentuk pradewasa dari beberapa binatang lainnya seperti kaki seribu dan kalajengking, (3). Makrofauna adalah kelompok binatang yang berukuran panjang tubuh > 10.5 mm, sperti: Insekta, Crustaceae, Chilopoda, Diplopoda, Mollusca, dan termasuk juga vertebrata kecil.  Odum (1998), menyebutkan bahwa mesofauna tanah meliputi nematoda, cacing-cacing oligochaeta kecil enchytracid, larva  serangga yang lebih kecil dan terutama yang secara bebas disebut mikroarthropoda seperti tungau-tungau tanah (Acarina) dan springtail (Collembola) seringkali merupakan bentuk-bentuk yang paling banyak tetap tinggal dalam tanah.

Gambar Fauna Tanah


Label
Fauna
Label
Fauna
A
Mites (Acarina)
G
Woodlice (Isopoda)
B
Springtails (Collembola)
H
Centipedes and millipedes (Myriapoda)
C
Spiders (Araneida)
I
Termites (Isoptera)
D
Fly larvae (Diptera)
J
Earthworms (Lumbricida)
E
Beetlesand larvae(Coleoptera)
K
Potworms (Enchytraeida)
F
Ants (Hymenoptera)
L
Nematodes (Nematoda)